burung twitter

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiO0CbMX1ckEyrD5-nNVVikMJUj8PqTvla07VrKn6vgqXApnSbP2Nynmp6k21AWW5pDNiov1VpuxqNUobEehJg96HnVkfaJdkHdDB5oJsEU_JCj4yyxqTZZs9EXL782rT9fSg8-08LfB6o/s1600/Blue+bird.png

Rabu, 18 November 2015

pendidikan anak usia dini dalam kajia neurosains

         Potensi otak kiri
Menurut pembagian otak, otak terdiri dari dua belahan yaitu kanan dan kiri. Masing-masing belahan mempunyai fungsi yang berbeda. Otak kiri merupakan salah satu kelebihan manusia dibandingkan hewan. Namun otak kiri yang terlalu mendominasi cenderung menjadikan manusia jauh dari ke-manusia-annya. Otak kiri berhubungan dengan potensi kemampuan kebahasaan (verbal), konstruksi objek (teknik dan mekanis), temporal, logis, analitis, rasional dan konsep kegiatan yang terstruktur. Para ahli banyak yang mengatakan otak kiri sebagai pengendali IQ (Intelligence Quotient),
Pemetaan potesi kemampuan yang dimiliki oleh bagian otak tersebut dapat dilihat di bawah ini:
Otak Kiri atas (Analytic thinking)      :
a.       Logis
b.      Analisis
c.       Factual
d.      Pengukuran
Otak Kiri Bawah(Implemen tation thinking) :
a.       Organisasi
b.      Sekuensial
c.       Planning
d.      Rinci
Bagian kiri atas otak menurut Ned Herman dalam buku melejitkan multiple intelligence anak sejak dini:22, memiliki kemampuan analitic thinking. Kemampuan ini berperan dalam memahami suatu objek yang dapat di analisa. Kondisi-kondisi yang saling berhubungan menghasilkan suatu kesimpulan, cara berpikir logis merupakan kemampuan yang dimiliki otak bagian ini. Keruangan dan konsep-konsep pengukuran adalah bagian kehidupan rill yang dapat dicerna secara potensial oleh bagian otak ini juga.
Otak kiri berfungsi dalam hal pembedaan, angka, urutan, tulisan, bahasa, hitungan dan logika. Daya ingat otak kiri bersifat jangka pendek (short term memory). Bila terjadi kerusakan pada otak kiri maka akan terjadi gangguan dalam hal fungsi berbicara, berbahasa, da matematika.
Kemampuan penggunaan tata bahasa yang benar adalah fungsi belahan otak kiri, bahasa verbal adalah bahasa yang digunakan sehari-hari dan berpusat dibelahan otak kiri, belahan ini dinamaka belahan dominan dan kemampuannya untuk memantau fungsi berbicara atau bertutur (bahasa ekspresif), pemahaman bahasa (bahasa preseptif), menulis dan membaca.
Bahasa ekpresif berpusat dibagian depan (disebut area broca) dan bahasa presptif dibelakang (areawernicke). Sehingga gangguan berbahasa dapat berwujud sebagai kesulitan berbicara atau bertutur kata kalau kelainannya atau hambatan perkembangannya terjadi pada belahan kiri bagian depan (gangguan bahasa ekspresif).
Sebaliknya gangguan kelainan pada bagian belakang akan menimbulkan gangguan bahasa preseptif. Jadi, gangguan berbahasa (disfasia) perlu dirinci apakah gangguannya berupa kesukaran bertutur ataukah kesukaran memhami bahasa.
Bagian belahan otak kiri yang memantau kemampuan menulis dan membaca  teretak di belakang area wernicke yang dinamakan garis anguralis.
 Model permainan dengan bangun ruang yang merangsang dan melatih belahan otak kiri
a.       Model permaian I
1.      Siapkan atau buatlah benda dengan bentuk yang berbeda-beda secara sederhana misalnya kubus, limas, balok, dan bola dalam jumlah yang cukup dan warna yang sama.
2.      Berikanlah benda-benda tersebut secara terpisah-pisah misalnya tiga jenis aka ruang kubus, limas segitiga, dan bola.
3.      Kemudian kelompokkan sesuai dengan bentuk bendanya dan biarkan si kecl bermain-main dan berinteraksi dengan benda-benda tersebut.
4.      Dalam permainannya si kecil akan mengamati dan membedakan bentuk satu dengan yang lainnya dan biasanya akan mencampur aduk benda-benda.
5.      Biarkanlah benda-benda tersebut bercampur aduk dan berceceran. Setelah beberapa saat permainan, kita kelompokkan kembali benda-benda tersebut sesuai bentuknya dan kita berikan lagi padanya.
6.      Jika kita memiliki banyak waktu dan ia belum bosan bermain, maka lakukan permainan ini secara berulang-ulang.
Permainan ini merupakan pelatihan pengelompokan atau klasifikasi yang merupakan salah satu ilmu dasar dari pengetahuan. Yang dikatakan pada proses permainan di atas adalah kerja otak visual dalam mengamati bentuk objek. Selama ini si kecil berinteraksi, akan terjadi rangsangan berfikir pada otak dan di lanjutkan dengan respon yang diberikan otak untuk bemberikan perilaku padanya. Kerja otak visual dalam aktivitas berfikir yang terarah ini akan membantu pertumbuhan otannya sehingga pertumbuhan otak di daerah yang mengendalikan organ visual akan maksimal. Dengan demikian akan mencegah terjadinya disfungsi atau  tidak berfungsinya organ otak pada bagian ini.
b.      Model permainan II
1.      Berikanlah benda-benda dengan bentuk yang sama dalam pola warna yang berbeda pada anak, misalnya kubus dengan warna merah, hijau, dan biru.
2.      Selanjutya kelompokkan benda-benda tersebut sesuai warnanya sebelum diberikan pada si kecil. Setelah itu biarkanlah ia melakukan permainan nya sendiri.
3.      Selang beberapa waktu kemudian, kelompokkan benda-benda tersebut sesuai warna masing-masing.
4.      Lakukanlah permainan ini dengan pola yang telah diterangkan pada latihan pertama.
Kemampuan si kecil dalam permainan ini akan memahami warna bukan merupakan tujuan utama, tapi lebih pada pembedaan terhadap berbagai warna, dimana akan terjadi proses rangsangan warna yang di terima oleh retina mata dan dilanjutkan ke sistem saraf pusat sehingga sistem saraf pusat memberikan respon atau tanggapan terhadap rangsangan visual ini.
c.       Model permainan III
1.      Berikanlah kubus, bola, dan limas segitiga dengan bermacam-macam warna.
2.      Model latihan ini merupakan penggabungan latihan pertama dan kedua dengan objek yang lebih kompleks, berupa benda dengan bentuk dan warna yang berbeda-beda. Si kecil  akan mengalami peningkatan kemampuan panca indra, termasuk organ visual seiring dengan pertambahan usia dalam kondisi normal. Latihan semacam ini sangat penting untuk memaksimalkan pertumbuhan dan fungsi organ karena organ yang terlatih akan lebih sempurna pertumbuhan dan fungsinya.
3.      Sebaiknya latihan dilakukan secara rutin agar rangsangan berfikir yang di terima anak teratur.
Dalam sistem pemetaan otak konsep latihan di atas akan memacu pertumbuhan wilayah otak kiri. Hal ini terkait dengan pemaksimalan fungsi dan pertumbuhan otak untuk membentuk kekuatan rasionalitas. Berdasarkan fungsi aplikasinya kemampuan rasional akan mengarahkan untuk berfikir logis serta dapat memetakan permasalahan teknis dan matematis. Menurut beberapa penelitian para ahli di bidang kecerdasan manusia, kemampuan maksimal perkembangan otak kiri ini cenderung dimiliki orang barat. Oleh karena itu kemampuan dibidang teknik dan teknologi lebih banyak berkembang di sana. Ini merupakan tantangan tersendiri yang perlu di pecahkan agar si kecil mempunyai kemampuan yang maksimal.
Konsep pemahaman bangun dan keteratuaran merupakan latihan untuk memaksimalkan kemampuan analisis dan pengelompokan. Kekuatan yang terkandung dalam model permainan yang sederhana ini akan menghasilkan kerja pada otak kiri. Kerja yang terlatih dan kontinyu mengarahkan pada perkembangan struktur dan fungsi. Semakin banyak jenis model latihan yang diberikan dengan cara bertahap dan wajar maka akan meningkatkan kompleksitas pertumbuhan struktur maupun fungsi otak.
Pelajar yang dominan pada otak kiri biasanya mungkin akan:
1.      Memilih sesuatu yang erurutan
2.      Belajar lebih baik dari bagian-bagian kemudian keseluruhan
3.      Lebih memilih sistem membaca fonetik
4.      Menyukai kata-kata, symbol, dan huruf
5.      Lebih memilih membaca subjeknya terlrbih dahulu
6.      Mau berbagi informasi factual yang berhubungan
7.      Lebih memilih instruksi yang berurutan secara detail
8.      Mengalami focus internal lebih besar
9.      Menginginkan struktur dan perdiktabilitas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Wibiya Widget