Add caption |
Untuk menjadi orang yang hebat harus dimulai dari: Niat yang kuat, usaha keras, dan berdo’a pada Allah. http://majidsatriamuda.blogspot.com/2012/11/langkah-langkah-menuju-kesuksesan.html
Semangat
dan semangat….
Dalam proses kegiatan kami sebagai konsultan leadership, kami menemukan pembelajaran berharga dari dinamika hubungan kerja. Salah satu penyebab adalah hilangnya ‘kemauan’ dan ‘kemampuan’ untuk bekerja sama dalam tim. Roh penting dalam team work adalah ‘kemauan’ untuk saling mendengar, karena itulah, ‘kemampuan’ mendengarkan menjadi skill yang sangat dibutuhkan dalam semua bentuk hubungan baik.
Dalam proses kegiatan kami sebagai konsultan leadership, kami menemukan pembelajaran berharga dari dinamika hubungan kerja. Salah satu penyebab adalah hilangnya ‘kemauan’ dan ‘kemampuan’ untuk bekerja sama dalam tim. Roh penting dalam team work adalah ‘kemauan’ untuk saling mendengar, karena itulah, ‘kemampuan’ mendengarkan menjadi skill yang sangat dibutuhkan dalam semua bentuk hubungan baik.
Tetapi, para Leader juga menemukan, bahwa
‘kemauan dan kemampuan mendengar’ itu selalu menjadi kendala besar demi
menciptakan team kerja yang efektif. Tim kerja hanya bisa berfungsi optimal
bila ada kerja sama dari anggota-anggotanya. Anda mengetahui bahwa organisasi
yang tidak efektif bisa membuat
seluruh stake holder frustasi dan bahkan
menyedot terlalu banyak energi hanya sekedar untuk menghadapi konflik-konflik
internal.
Sebagai calon sukses, Anda perlu memahami apa
yang diinginkan oleh anggota dan mengapa mereka mengiginkan itu. Dengan
pemahaman ini, Anda akan menemukan cara untuk membentuk hubungan-hubungan
baik itu. Hubungan-hubungan dalam dunia kerja adalah jejaring, bukannya
tunggal. Karena itulah membutuhkan semua pihak untuk bersama-sama melakukan
hal-hal yang baik. Apa yang bisa membuat hubungan-hubungan itu menjadi lebih
baik adalah dengan adanya sikap-sikap positif, kooperatif dan saling
menghargai. Kerangka sikap ini musti dilandasi untuk mencapai satu tujuan yang
sama. Inilah yang membutuhkan hubungan-hubungan efektif yang berdasarkan pada
kesepemahaman bersama.
Hubungan yang berkualitas bagus membuat setiap
orang bahagia. Benarkan? Mungkin Anda pernah menemukan banyak orang bahagia
meskipun mereka hidup kekurangan. Mereka tetap menikmati hidup bahagia karena
mereka berbagi kehidupan bersama-sama, dan itu membuat mereka kuat. Kebahagiaan
bisa
muncul dalam situasi apapun, kecuali jika
hubungan-hubungan antar pribadi jelek.
Bagaimana mewujudkannya?
Dalam hubungan yang efektif, pihak-pihak
saling memahami posisi dan perasaan masing-masing. Cara paling mudah untuk
memahami orang lain adalah mengerti apa hal-hal yang penting bagi orang lain
itu. Untuk mengerti apa yang penting bagi mereka adalah bertanya. Setelah
bertanya, Anda harus mampu ’mendengar’. Coba refleksikan pada diri Anda sendiri.
Ketika orang lain tertarik kepada kita, kita mengerti atau merasakannya khan?
Bila Anda benar-benar memunculkan rasa tertarik pada orang lain, ia juga akan
mengerti dan merasakan hal yang sama.
Jika orang sedang penuh memberikan perhatian,
jangan menyela, jangan canda dan sebaiknya tidak bicara tentang ‘pribadi’ orang
itu. Orang akan merasa diterima daripada dinilai. ’Mendengarkan menciptakan
pemahaman’. Jika Anda memahami orang lain sepenuhnya, Anda kemudian tahu
apa yang bisa dilakukan untuk menjadi lebih dekat untuk bisa bekerja sama.
Dalam hubungan-hubungan yang efektif,
masing-masing pihak mengungkapkan secara terbuka posisi dan perasaan mereka.
Kadangkala terjadi, kita berharap orang lain yang lebih dahulu memahami kita.
Ini jelas harapan yang sangat tidak realistis.
Demi membuat hubungan efektif, kita harus
memperlakukan diri kita dan orang lain dengan penuh respek. Ingat, bahwa respek
adalah inti penting dari apapun orang lain dan memahami cara mereka melihat
sesuatu. Menilai orang lain secara prematur adalah sebuah tindakan yang
bertolak belakang dari respek. Anda bisa respek orang lain meskipun perilaku
mereka tidak bisa dimengerti. Bagaimana caranya? Hargai orang lain, mulai dari,
misalnya asal mereka, prestasi mereka, atau pandangan dan sikap mereka terhadap
sesuatu.
Respek adalah dasar dari hubungan yang kuat,
ini berarti menghargai diri Anda sendiri sebagaimana menghargai orang lain.
Artinya, jika Anda menghargai diri Anda bagus, jauh lebih mudah untuk
menghargai dan memperlakukan orang lain dengan bagus juga.
Kunci lain untuk membentuk hubungan efektif
adalah berbesar hati menghadapi berbagai macam perbedaan. Letakkan pemahaman
bahwa perbedaan antara manusia-manusia adalah sesuatu yang menarik dan alami.
Mereka diciptakan berbeda-beda. Mereka dibesarkan di lingkungan yang
berbeda-beda. Tidak ada dua manusia yang sama identik. Artinya, perbedaan musti
disikapi secara positif.
Dengan ‘mendengarkan’ Anda bisa menemukan
‘kebenaran’ baru yang terintegrasi diantara dua perspektif yang berbeda.
Bukankah, mustinya lebih menyenangkan daripada misalnya, menyingkirkan, beradu
pendapat, mengeluh, atau memusuhi. Belajar menghadapi perbedaan membutuhkan
waktu dan kadangkala membuat situasi batin Anda tidak nyaman, tetapi
hanya itu satu-satunya jalan untuk memahami orang lain.
Solusi musti dilakukan untuk memenangkan
semua pihak. Dalam dunia kerja, tidak ada seorangpun yang bisa memenangkan
dirinya sendiri. Dalam membangun hubungan kerja yang efektif, win-win solution
adalah tujuan, bukan sekedar sarana. Pihak-pihak musti mendapatkan kemanfaatan
dari perbedaan-perbedaan itu baru kemudian muncul kemauan bekerja sama.
Hal-hal apa yang bisa membantu ?
1. Setidaknya salah satu pihak meyakini
sangat pentingnya hubungan yang efektif
Seandainya saya menilai bahwa hubungan dengan
orang lain penting, maka saya akan meluangkan waktu, biaya dan energi untuk
bisa memahami kebutuhan orang itu dan mengetahui apa-apa saja yang berhubungan
dengannya. Jauh lebih mudah bila kedua belah pihak menilai pentingnya hubungan
yang efektif, meskipun tidak harus kedua belah pihak.
Karena hanya satu pihaik yang melakukan
inisiatif, apakah ini akan selalu berhasil? Jawabannya adalah tidak akan selalu
berhasil, namun Anda sebagai pihak yang menilai positif dan melakukan inisiasi,
selalu mendapatkan kemanfaatan bagi diri Anda sendiri.
2. Belajar mendengar tanpa prasangka
Ini akan membentuk diri Anda menguasai seni
berhubungan dengan orang lain. Coba perhatikan, ketika orang lain menanggapinya
dengan dingin dan penuh prasangka, ia akan segera menilai Anda sama negatifnya
dengan penilaian Anda terhadap dia, bukan? Menghakimi orang lain selalu membuat
jarak dan memunculkan kecurigaan.
3. Temui orang secara informal
Kebanyakan orang merasa lebih rileks dalam
situasi informal. Ini akan jauh lebih efektif untuk tujuan membangun hubungan
yang lebih erat. Suasana informal akan menciptakan suasana nyaman sehingga
masing-masing pihak bisa bebas untuk mengemukakan hal-hal penting untuk
mereka.
4. Suasana
Manusia-manusia saling berhubungan dengan
berbagi ide dan perasaan. Ketika memunculkan kebahagiaan atau kesedihan,
bukankah Anda lebih merasa lebih terhubung dengan orang lain. Anda tidak
akan bisa mengungkapkan hal-hal itu kepada orang lain yang tidak Anda kenal
bukan? Ada kesempatan untuk memunculkan suasana positif dalam berhubungan
dengan orang lain. Hal ini juga dengan hubungan efektif musti diciptakan demi
munculnya komitmen pencapaian bersama.
Change yourself, change others!
First thing first, calon sukses perlu
melakukan diagnosa awal untuk mengetahui bentuk-bentuk hubungan yang tidak efektif.
bila diagnosa hubungan dalam kelompok kerja negatif, maka bisa dilakukan
pencermatan,
apakah hubungan tidak efektif itu terjadi
pada hubungan antar dua manusia, hubungan antara manusia dalam kelompok,
hubungan antar kelompok dan hubungan dalam seluruh organisasi. Dengan
pengelompokan ini akan membantu untuk melakukan serangkaian tindakan atau
program untuk perbaikan.
Seandainya terjadi hubungan tidak efektif
diantara dua orang, para calon sukses bisa melakukan teraphy dengan metode
pembelajaran ‘active listening’, atau dengan bergiliran saling membantu dan
atau menawarkan bantuan. Letakan dua orang atau lebih yang bermasalah tersebut
dalam satu acara informal. Fokuskan perhatian pada dinamika komunikasi
mereka.
Jika hubungan tidak efektif terjadi antara
orang dengan kelompok atau antar kelompok, calon sukses perlu melakukan metode
bermain peran. Calon sukses sebaiknya memposisikan diri sebagai coach dan
trainer untuk mencairkan hubungan itu. Baru kemudian melakukan suatu perbaikan
dan penguatan hubungan yang sudah baik. Ini disebut dengan teknik unfreeze,
move dan freeze.
Cara-cara efektif untuk membina hubungan baik
dalam kelompok besar, bisa juga dilakukan dengan memperbanyak agenda rutin
informal gathering. Misalnya dalam acara coffee morning. Dalam acara-acara
bentukan manajemen ini, harus diupayakan agar tidak selalu pimpinan formal
tertinggi yang mengambil tempat untuk berbicara. Tetapi jauh lebih baik bila
para informal leader diminta turut mengemukakan pendapatnya. Bahkan,
dengan teknik persuasi tertentu, informal Leader bisa seolah tanpa sengaja
mengundang perwakilan dua pihak yang kurang harmonis hubungannya untuk maju
kedepan dan membuat beberapa games kecil.
Dalam situasi lain, Leader sebaiknya membuat
kesempatan dialog antar kelompok. Ingat, bukan diskusi melainkan dialog. Pahami
bahwa diskusi menggunakan kepala, sementara dialog mengedepankan hati dan
perasaan. Leader harus meminimalisir jalannya dialog agar tidak terpancing ke
arah debat yang destruktif. Ia harus bisa memainkan peran ringan, penuh canda
dan asertif namun juga penuh dengan sisipan pesan-pesan moral perlunya
membangun hubungan yang positif.
Dalam kesempatan lain, perlu diupayakan
pelatihan team work dan team building. Manfaatkan metode outbound, demi
mencairkan suasana agar para peserta lepas dari kegiatan rutin di tempat kerja.
Outbound dikenal sangat effektif untuk membangun hubungan-hubungan efektif baik
diantara orang-orang anggota maupun antar kelompok. Tidak sekedar memberikan
pemahaman kepada seluruh anggota peserta, namun juga sekaligus menciptakan
chemistry positif diantara anggota. Dan, tentu saja tidak boleh dilupakan,
bahwa
metode ini mendorong peserta untuk keluar
dari batasan pikiran mereka masing-masing, semacam menciptakan tantangan
imaginer untuk menjawab: Kami Bisa!
Prinsip-prinsip membangun hubungan yang
efektif di tempat kerja, biasanya universal. Maksudnya, bisa diterapkan dalam
kehidupan pribadi ataupun dalam kehidupan pekerjaan. Tidak tergantung pada usia
atau level pekerjaan mereka.
Syarat pentingnya adalah, para Leader musti
mampu melihat bahwa, setiap anggota bisa dan mampu melakukan yang terbaik bagi
tim kerja, kedua selalu ada jalan untuk mencapai solusi win-win. Syarat ketiga
adalah, maukah para Leader memulai lebih dulu untuk merubah dirinya
sendiri?
Salam leader!
Majidsatriamuda.blogspot.com