burung twitter

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiO0CbMX1ckEyrD5-nNVVikMJUj8PqTvla07VrKn6vgqXApnSbP2Nynmp6k21AWW5pDNiov1VpuxqNUobEehJg96HnVkfaJdkHdDB5oJsEU_JCj4yyxqTZZs9EXL782rT9fSg8-08LfB6o/s1600/Blue+bird.png

Minggu, 14 Juni 2020

Pengertian Sanad dan Matan Hadits



Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hj. Marhumah, M. Ag.

Mata Kuliah : Studi Hadits dalam Perspektif Pendidikan Islam

 

Nama : Amir Bandar Abdul Majid

Mahasiswa Magister
Pendidikan Agama Islam
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga 
Yogyakarta
2020

PENGERTIAN SANAD DAN MATAN HADITS






A.     Sanad

 

Unsur pertama dalam hadits adalah sanad. Secara lugawiyah (etimologi), sanad berasal dari bahasa Arab. Bentuk jamaknya asnad atau sanadat, yang mempunyai beberapa arti, yaitu Al-mu'tamad, artinya yang menjadi sandaran atau tempat bersandar. Sesuatu yang dapat dipegangi atau dipercaya; kaki bukit atau kaki gunung, Thariq (Jalan).

Secara istilah, sanad didefinisikan sebagai silsilah orang-orang yang menghubungkan kepada matan hadits. Yang dimaksud silsilah orang-orang ialah rangkaian atau susunan orang-orang yang menyampaikan materi hadits, sejak yang disebut pertama sampai kepada Nabi Muhammad saw. Sebutan sanad hanya berlaku pada serangkaian orang-orang, bukan dilihat dari sudut pribadi secara perorangan atau individu.

PERBEDAAN

- Sanad adalah jalur periwayatan hadis yang meliputi nama-nama perawi mulai dari bawah hingga sampai sumber hadis yakni Rasulullah SAW, sahabat atau tabiin.

- Isnad adalah menceritakan hikayat perawi hadis. Beberapa pakar hadis menyamakan istilah isnad dengan sanad.

- Musnid adalah perawi hadis yang meriwayatkan dengan menyebutkan sanad hingga sumber hadis. Meskipun ia benar-benar mengetahui isi hadis ataupun hanya sekedar meriwayatkan.

- Musnad memiliki dua arti. Pertama hadis yang bersambung sanad-nya dari perawi hingga Nabi Muhammad saw, ini menurut mayoritas pakar hadis. Kedua musnad juga diartikan sebagai kumpulan hadis yang diriwayatkan oleh seorang perawi baik dari kalangan sahabat atau tingkatan di bawahnya seperti Musnad Ibnu Abbas, kitab Musnad Ahmad bin Hanbal

   

B.      Matan

Unsur hadits yang kedua adalah matan. Dari segi bahasa, matan mempunyai beberapa arti yaitu: Punggung jalan (muka jalan), tanah yang keras dan tinggi; Membelah, mengeluarkan; Mengikat, seperti mengikat busur dengan tali; Jauh, sangat jauh.

Menurut istilah, kata matan berarti berita yang berupa perkataan, perbuatan, atau taqrir Nabi Muhammad saw, yang terletak setelah sanad. Menurut istilah ilmu hadits, matan didefinisikan sebagai perkataan yang disebut diakhir sanad, yakni sabda Nabi Muhammad saw yang disebut sesudah disebutkan sanadnya. Sementara menurut ath-Thibi pengertian matan hadits adalah lafal-lafal hadits yang didalamnya mengandung makna-makna tertentu.

Dari beberapa penegrtian di atas, dapat disimpulkan bahwa matan adalah sabda Nabi Muhammad saw, Isi/kandungan hadits, atau lafal hadits itu sendiri yang terletak setelah sanad dan sebelum rawi atau madawwin.



Rabu, 09 Desember 2015

Deklarasi Islam Tentang HAM



DEKLARASI ISLAM TENTANG HAM[1]
Deklarasi islam tentang HAM ini, merupakan upaya konseptual-kritis terhadap berbagai ikhtiar yang selama ini dikehendaki, baik oleh lembaga-lembaga internasional maupun oleh bangsa kita. Sebab, sebagai bangsa yang mayoritas penduduknya muslim, HAM islam pasti sudah liat dengan keseharian, hanya saja secara formal dan menurut sistematika modern, perlu dijabarkan lebih rinci. Bagi seorang muslim tidak ada pilihan lagi, kecuali mengacu kepada HAM islam dalam menyelesaikan persoalan persoalan yang menyangkut pekanggaran HAM.
Selanjutnya DR. Abdul Kariem Ustman, yang menitikberatkan pada “perspektif islam tentang kebebasan, persamaan dan keadilan”. Mencoba membedah dimensi kebebasan manusia serta persamaannya yang lebih banyak ditampilkan oleh sahabat Rasul SAW, Umar Bin Khatab. Disusul dengan rincian kebebasan dalam kehidupan keseharian kita.
Kajian mengenai keadilan, secara definitif  maupun peraktek juga dibahas oleh DR. Ustman. “Adil” yang selama ini diartikan secara relatif, direduksi oleh konsep keadilan islam, yang justru punya dimensi Mutlak dan Univesal yang mengetengahkan bagaimana kebebasan itu dalam konsep islam, termasuk didalamya kebebasan berbicara, berpendapat berpikir, berserikat, beragama dan kebebasan mencintai sesama.
Sementara pembahasan tantang penanggulangan multi rasial, dan etnis secara jernih diungkap oleh Prof. Mohammad Al-Mubarak. Dimensi-diensi etnikal, ras maupun kelompok secara riil diakui oleh adanya islam. Tetapi sebaga ideologi rasis yang bersifat primordial,maka secara fundamental islam menentangnya. Terutama seperti kelompok-kelompok yang melembagakan dirinya secara poilitik dan intelektual yang membawa kepentingan pribadinya untuk memproleh kekuasaan karena mereka teracuan kepada HAM.
Jika kepentingan pribadi atau kelompok independen menjadi ukuran mekanisme dalam hubungan kemanusiaan, tentu tak bisa dihindari, tampilnya unsur kepentingan menurut ukuran masing-masing yang lebih menguntungkan pihak terkuat. Gilirannya bisa diuga akan terjadi perebutan “tumpeng kepentingan” itu sendiri didasarkan pada hak dan kewajiban manusia secara fundamental dan adil.
Kepentingan memang tak bisa dihindari dari pergulatan manusia. Namun, ukuran kepentingan kepentingan seringkali dikaburkan oleh slogan-slogan semu, hanya untuk menguatkan moralitas. Oleh sebab  itu “kepentingan” harus meneracakan dirinya dengan keadilan dan nurani kemanusiaan. Sementara keadila itu sendiri, akan mutlak apabila kembali kepada HAM, kemerdekaan, persamaan, dan kebebasan yang punya dasar universal. Neraca inilah yang mampu membendung desakan-desakan ideologis, politik dan ekonomi yang sering memanipulasi lembaga-lembaga peradilan dan kesamaan hak dihadapan hukum.




PERSPEKTIF ISLAM TERHADAP HAM
Jika setiap orang dalam suatu ruangan diperbolehkan untuk berbicara pada saat tidak ada seorangpun yang dapat mendengarkan seseorang yang lain, maka keadaan yang demikian ini dapat mengubah tujuan kebebasan bebicara (freedom of speech) menjadi terkalahkan. Apa yang benar dari sekelompok orang dalam suatu ruangan itu sama benarnya dengan masyarakat secara keseluruhan. Area kebebasan itu tidak boleh tidak terbatasi, karena jika tidak terbatasi, maka ia kan memerlukan sesuatu keadaan ydimana seluruh manusia dapat mencampuri tanpa ada batas terhadap urusan orang lain. Dan macam kebebasan ini akan menghasilkan kekacaubalauan sosial yang mengakibatkan kebutuhan-kebutuhan hidup minimum manusia akan dapat ditekan oleh yang kuat.[2]
HAM dalam pandangan islam berkelindan dengan hak Allah yang telah dianugerahkan kepada manusia secara absoulut. Hak Allah yang melimpah, kemudian diemban manuisia, tertuan dalam ketentuan hukum dan syariat yang justru memberi penghormatan besar kepada manusiaan. Karena pada dasarnya manusia tidak mampu menghukumi dirinya sebdiri. Manusia bukan seperti lontaran pandangan individualisme yang menghukumi perilaku manusia oeh dan untuk diriya sendiri.[3]
Menurut syariat manusia adalah makhluk bebas yang punya tugas dan tanggung jawab. Karena ia punya hak dan kebebesan. Dasarnya adalah keadilan yang ditegakkan atas dasar persamaan atau egaliter tanpa pandang bulu, artinya tugas yang diemban tidak akan terwujud tanpa adanya kebebasan. Kebebasan secara eksitensial tidak akan ada tanpa tanggung jawab itu sendiri. Karena itu, HAM dalam islam bukanlah produk historik yang muncul dari pemikiran ideologis, namun islam punya dimensi teologis dan dipertanggung jawabkan dihadapan ilahi di hari kemudian.[4]
Oleh sebab itu, dalam islam HAM bukanlah produk ideologi ataupun akibat perkembangan politik, namun merupakan hak asasi yang tertuang secara transenden untuk kepentingan manusia, lewat syariat yang diturunkan melalui wahyu.[5] Lebih tepatnya itu adalah amal shaleh yang memang sudah dianjurkan dalam islam dan bisa dipertanggung jwabkan kepada ilahi.
Semangat dan hikmah yang ilahi dalam HAM ini semata untuk mengangkat harkat kemanusiaan, sebagai makhluk yang berharkat luhur ( ahsana taqwiim), namun tidak juga dihindarkan manakala hakikat itu ternodai oleh perilakunya sendiri yang akhirnya terkubang dalam lumpr ketika mereka tidak menghormati hak-hak dan kewajibannya yang telah diberikan Allah Swt maka sama saja mereka kembali ke (ahsana safiliin).[6]



[1] Hakiem, M. Luqman, Ed. Deklarasi Islam Tentang HAM.  Risalah Gusti. Surabaya. 1993. Halaman 2.
[2] Isaiah Berlin, Two Concept of liberty, from modern political thought, F-bestein, Oxford, Hal 177.
[3] Hakiem, M. Luqman, Ed. Deklarasi Islam Tentang HAM.  Risalah Gusti. Surabaya. 1993. Hal 12.
[4] Ibid hal 12.
[5] Ibid hal 12.
[6] Ibid hal 12.

Rabu, 18 November 2015

rumus rasa cinta tumbuh pada seseorang

Saya yakin diantara agan dan aganwati gen22 lovers pasti sudah banyak yang merasakan jatuh cinta. Tapi saya juga yakin dari sekian banyak yang pernah merasakan jatuh cinta hanya sedikit yang mengerti bagaimana prosesnya. Bagaimana seseorang bisa saling jatuh cinta? Kenapa ada cinta yang bertepuk sebelah tangan? Kenapa ada yang lebih nyaman menjadi kakak-adik dibanding sebagai kekasih? Kenapa ada yang lebih memilih menjalin persahabatan saja? Kenapa jatuh cinta bisa menjadi antilogika?


Oke, untuk sedikit lebih mengerti tentang semua itu, profesor Gen akan memberikan sebuah rumus yang disebut Rumus Jatuh Cinta.

Jatuh Cinta = Ketertarikan + Rasa Nyaman + Keterikatan Batin
Ketertarikan + Rasa Nyaman + Keterikatan Batin = Jatuh Cinta

Dan sebelum saya menjelaskan lebih lanjut satu persatu mengenai kompnen yang bisa membuat seseorang jatuh Cinta, saya merekomendasikan sobat semua untuk membaca sebuah buku karya Dr Hellen Fisher yang berjudul Why We Love: The Nature and Chemistry of Romantic Love. Silahkan cari sendiri bukunya.

Kenapa jatuh cinta adalah antilogika? Silahkan lihat kembali unsur-unsur dalam rumus jatuh cinta diatas (Ketertarikan, Rasa Nyaman dan Keterikatan Batin). Itu semua adalah perasaan, emosi, atau naluri. Jadi kalau sobat melihat seorang wanita cantik berjalan begitu mesra dengan seorang pria yang jelek, pendek, tidak kaya :D kemudian sobat bertanya, "Kenapa sih kamu bisa jatuh cinta sama dia?" Si Cewe tidak akan bisa menjelaskannya secara logis, paling banter dia cuma bisa menjawab "Ga tau yah, gue udah nyaman sih sama dia".

Kemudian ada lagi seorang wanita yang berkali-kali disakiti oleh seorang pria, cowoknya cuek, ngga perhatian, dan pernah selingkuh, dia tetap saja mengharapkan orang itu. Ketika ditanya dia cuma bisa menjawab "Gue udah sayang banget sama dia". Logis ga sih disakiti, dikhianati, dicuekin, tapi masih bilang sayang? Jelas tidak logis, karena cinta memang antilogika. Dan Agnes Monica pernah benar-benar menyanyikannya :D

Sekarang kita bahas satu-persatu mengenai komponen Jatuh Cinta.

1. Ketertarikan

Apa itu definisi tertarik kepada seseorang? Tertarik adalah perasaan ingin terlibat dalam kehidupan seseorang. Jadi kalau ada seseorang yang ingin terlibat dalam kehidupan kamu, itu artinya dia tertarik sama kamu.

Contoh seseorang tertarik adalah dia ingin melakukan aktifitas bersama kamu. Dia menanyakan kegiatan-kegiatan kamu, kamu  lagi ngapain, dsb.

Kenapa dia bisa tertarik, mungkin karena kamu sering menarik gerobak, atau kamu kamu udah iket dia dengan tambang kemudian menyeretnya, wkkwkk.. bukan bukan seperti itu. Kenapa seseorang bisa tertarik dan bagaimana cara membuat seseorang tertarik akan saya bahas di artikel berikutnya.

2. Rasa Nyaman

Komponen jatuh cinta yang kedua adalah Perasaan Nyaman bersama seseorang. Apa itu nyaman? Nyaman adalah tumbuhnya perasaan percaya kepada seseorang. Kalau percaya kepada seseorang kamu akan merasa nyaman bersama dia, sebaliknya kalau kamu bersama orang yang tidak kamu percaya kamu akan merasa tidak nyaman, risih, curiga, takut diapa-apain dsb...

Contoh seseorang sudah merasa nyaman dengan kamu, dia akan menceritakan rahasia-rahasianya, curhat, dsb. Jadi kalau ada seseorang yang curhat sampai buka-bukaan (bukan buka baju lho, ya... singkirkan pikiran jorokmu itu!!!) buka rahasia bahkan yang sebenarnya bikin dia malu, itu artinya dia sudah merasa nyaman dan percaya sama kamu. Dan itu merupakan salah satu komponen jatuh cinta. ^_^

Bagaimana cara membuat seseorang merasa nyaman dan percaya sama kamu? Akan saya bahas di artikel selanjutnya.

3. Keterikatan Batin atau Hubungan Batin

Keterikatan batin adalah perasaan peduli, sayang, care kepada seseorang. Dia akan sering bertanya, apakah kamu udah makan? kamu baik-baik aja, kan? yang intinya dia ingin memastikan bahwa kamu dalam keadaan baik. Kenapa? Karena dia peduli, dia sayang, dia sudah merasa ada keterikatan batin dengan kamu. Dia akan merasa sakit ketika kamu sakit, dia akan merasa sedih ketika kamu sedih.

Oke, jadi catat bahwa rumus jatuh cinta adalah Tertarik + Nyaman + Batin. Makanya, kalau ada cewe cantik, wanita seksi berjalan mesra dengan seorang cowo jelek, pria pendek yang tidak kaya, jangan buru buru-nge-judge dengan bilang, si cewe buta lah, si cowo main dukun lah, dan pikiran negatif lainnya. Sekali lagi guys, Cinta itu Antilogika.

Meskipun seorang wanita berkata, saya ingin pria yang putih, yang kaya, wajahnya cute mirip si Gen, dasb, dst, kalau dia nalurinya sudah merasa tertarik, nyaman, dan merasakan hubungan batin kepada seorang pria yang pendek, tidak kaya, berkulit hitam, dia tidak akan berkutik selain Cinta kepada pria tersebut.

Lalu ketika si wanita berusaha meningkari bahwa dia mencinta pria tersebut dengan logikanya: ih, dia kan item, ih, dia kan ga kaya, ih, dia kan ngga cute kayak si Gen dan berusaha mengikuti logikanya untuk tidak mencinta pria tersebut, maka si wanita hanya akan mendapatkan satu hal: Menderita batin. Catat, naluri susah dilawan.


Lalu bagaimana membuat seseorang tertarik kepada kita? Bagaimana membuat seseorang merasa nyaman dengan kita? Bagaimana membuat seseorang merasakan hubungan batin kepada kita? Hehe, santai dulu akan saya bahas di artikel selanjutnya.

Wibiya Widget