![]() |
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hj. Marhumah, M. Ag. Mata Kuliah : Studi Hadits dalam Perspektif Pendidikan Islam |
![]() |
Nama : Amir Bandar Abdul Majid Mahasiswa Magister Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta 2020 |
A.
Sanad
Unsur pertama dalam hadits adalah sanad. Secara lugawiyah (etimologi), sanad berasal dari bahasa Arab. Bentuk jamaknya asnad atau sanadat, yang mempunyai beberapa arti, yaitu Al-mu'tamad, artinya yang menjadi sandaran atau tempat bersandar. Sesuatu yang dapat dipegangi atau dipercaya; kaki bukit atau kaki gunung, Thariq (Jalan).
Secara istilah, sanad didefinisikan sebagai
silsilah orang-orang yang menghubungkan kepada matan hadits. Yang dimaksud
silsilah orang-orang ialah rangkaian atau susunan orang-orang yang menyampaikan
materi hadits, sejak yang disebut pertama sampai kepada Nabi Muhammad saw. Sebutan sanad hanya
berlaku pada serangkaian orang-orang, bukan dilihat dari sudut pribadi secara
perorangan atau individu.
PERBEDAAN
- Sanad adalah jalur periwayatan hadis yang
meliputi nama-nama perawi mulai dari bawah hingga sampai sumber hadis yakni
Rasulullah SAW, sahabat atau tabiin.
- Isnad adalah menceritakan hikayat perawi
hadis. Beberapa pakar hadis menyamakan istilah isnad dengan sanad.
- Musnid adalah perawi hadis yang
meriwayatkan dengan menyebutkan sanad hingga sumber hadis. Meskipun ia
benar-benar mengetahui isi hadis ataupun hanya sekedar meriwayatkan.
- Musnad memiliki dua arti. Pertama hadis
yang bersambung sanad-nya dari perawi hingga Nabi Muhammad saw, ini menurut
mayoritas pakar hadis. Kedua musnad juga diartikan sebagai kumpulan hadis yang
diriwayatkan oleh seorang perawi baik dari kalangan sahabat atau tingkatan di
bawahnya seperti Musnad Ibnu Abbas, kitab Musnad Ahmad bin Hanbal
B. Matan
Unsur hadits yang kedua adalah matan. Dari segi bahasa, matan mempunyai beberapa arti yaitu: Punggung jalan (muka jalan), tanah yang keras dan tinggi; Membelah, mengeluarkan; Mengikat, seperti mengikat busur dengan tali; Jauh, sangat jauh.
Menurut istilah, kata matan berarti berita yang berupa perkataan, perbuatan, atau taqrir Nabi Muhammad saw, yang terletak setelah sanad. Menurut istilah ilmu hadits, matan didefinisikan sebagai perkataan yang disebut diakhir sanad, yakni sabda Nabi Muhammad saw yang disebut sesudah disebutkan sanadnya. Sementara menurut ath-Thibi pengertian matan hadits adalah lafal-lafal hadits yang didalamnya mengandung makna-makna tertentu.
Dari beberapa penegrtian di atas, dapat disimpulkan bahwa matan adalah sabda Nabi Muhammad saw, Isi/kandungan hadits, atau lafal hadits itu sendiri yang terletak setelah sanad dan sebelum rawi atau madawwin.